Artikel

DOKTER NASRANI MASUK ISLAM BERKAT KERAMAT IMAM SYIBLI

 

Pada suatu hari Imam Syibli keluar dari rumah untuk menemui santri-santrinya yang berjumlah 40 (empat puluh) laki-laki. Setelah tiba ditempat mereka Imam Syibli berkata” Wahai kaumku (santri-santriku) Sesungguhnya Allah telah menanggung rejeki hamba-hambanya sebagaimana firman Allah dalam surat At Thalaq ayat 3.

 

Oleh karena itu tawakkalah (berserah diri lah) kepada Allah dan menghadap kepada Allah dan janganlah menghadap kepada selain Allah. Setelah memberikan wejangan seperti itu Imam Syibli meninggalkan mereka dan  pergi. 

Tiga hari berikutnya para santri melakukan apa yang mereka pahami dari apa yang disampaikan gurunya, namun mereka tidak mendapatkan rizki sama sekali.  Mereka memahami bahwa berserah diri itu hanya berdiam diri dan tidak berusaha sama sekali.  Pada hari keempat Imam Syibli datang lagi kepada mereka kemudian beliau berkata :sesungguhnya Allah sungguh memperbolehkan hamba-Nya untuk melakukan sebab atau ikhtiyar sebagaimana firman Allah pada surat al-Mulk ayat 15:

Oleh karena itu lihat lah teman-teman kalian dan pilihlah dari salah satu kalian yang niatnya paling benar Mintalah supaya dia keluar  barangkali nanti akan mendapatkan sesuatu yang dapat dibuat untuk bertahan hidup. Akhirnya mereka memilih salah satu orang yang faqir untuk keluar sesuai arahan Imam Syibli.

Setelah mendapat amanah untuk keluar akhirnya si faqir pun keluar dengan berjalan menelusuri jalan-jalan sepanjang  kota Baghdad, namun demikian si faqir tidak mendapatkan rizki apapun. Akhirnya ia pun merasa lelah dan lapar lalu beristirahat duduk didepan tempat praktek seorang dokter Nasrani yang  pada saat itu tengah memberikan obat kepada para pasien. Melihat si faqir duduk dan terlihat lemas akhirnya si dokter Nasrani pun menghampirinya dan bertanya” Kenapa kamu dan apa penyakit kamu? Mendengar pertanyaan dokter Nasrani si faqir diam dan merasa enggan dan malu untuk menyampaikan keluhan laparnya. Akhirnya dokter tersebut mengulurkan tangannya lalu memeriksa keadaan si faqir tersebut lalu berkata” Saya tahu penyakit kamu dan tahu obatnya”. Ketika dokter tahu kalua penyakitnya adalah kelaparan, maka sambil menoleh kepada pembantunya si dokter berkata”pergilah ke pasar, belilah makanan dan buah-buahan yang manis dan bawa kesini”. Setelah mendapat perintah dari majikannya pembantu tersebut pergi  ke pasar lalu datang dengan membawa makanan dan buah-buahan sesuai perintah sang dokter. Kemudian oleh dokter makanan dan buah-buahan tersebut diserahkan kepada si faqir sambil berkata dengan santun “ ini obat penyakitmu menurut diagnose saya”. Mendengan ucapan dokter si faqir lalu berkata”jika benar diagnosa kamu, maka ada 40 orang teman saya yang mempunyai penyakit yang sama”. 

Mendengar ucapan si faqir tersebut akhirnya dokter Nasrani tadi berkata kepada pembantunya” Kembalilah ke pasar lagi secepatnya dan belilah 40 paket makanan dan buah-buahan seperti yang kamu beli tadi”. Tidak menunggu lama pembantu pun pergi ke pasar dan tidak berselang lama pembantu datang dengan membawa 40 paket makanan dan buah-buahan. Dengan cepat 40 paket makanan dan buah-buahan tersebut diserahkan oleh dokter kepada si faqir dan diperintahkan pula seorang kuli angkut untuk membawanya sampai tiba ditempat si faqir. Untuk meyakini kebenaran si faqir, dokter Nasrani tersebut membuntuti perjalanan si faqir dan kuli angkut.

Pada saat si faqir masuk kamar asrama, dokter Nasrani yang membuntuti perjalanan si faqir tadi bersembunyi dibalik dinding kamar. Ia melihat si faqir menaruh makanan dan buah-buahan dan teman-temannya pun tahu lalu mereka memanggil Imam Syibli dan menyuguhkan makanan dan buah-buahan tersebut dihadapan Imam Syibli. Dengan tidak terduga pada saat Imam Syibli mengambil makanan tersebut tiba-tiba tangan Imam Syibli tidak bisa digerakkan dan seketika itu pula beliau bertanya” Hai Orang-orang faqir sangat menakjubkan makanan ini”. Kemudian Imam Syibli menghadap si faqir yang membawa makanan tersebut dan berkata” Ceritakan asal-usul makanan ini”, lalu si faqir menceritakan kejadian mulai awal hingga akhir.  Setelah mendengar cerita dari si faqir mulai awal sampai akhir, Imam Syibir bertutur” apakah kalian rela makan makanan orang Nasrani namun kalian tidak membalasnya”? Para santri bertanya” Lalu apa pembalasan yang harus kita lakukan guru”? Imam Syibli “ mestinya kalian mengundang dia sebelum kalian makan makanannya”. Setelah mendengar titah gurunya para santri bermaksud untung mengundang dokter Nasrani tersebut yang pada saat itu juga telah mendengar dan melihat kejadian tersebut dibalik persembunyiannya.  Dokter Nasrani pun merasa takjub dengan suasana yang sangat kelaparan, namun mereka tetap bertahan tidak mau memakan makanan sebelum melaksanakan perintah gurunya. Oleh sebab itu secara tiba-tiba dokter Nasrani keluar dari persembunyiannya dan lalu mengetuk pintu kamar para santri. Setelah pintu dibuka, dokter Nasrani masuk kamar dan berkata” Ya Syaikh ulurkan tangan anda dan saksikanlah bahwa sekarang saya masuk Islam”. Akhirnya saat itu pula dokter Nasrani masuk Islam dengan membaca dua syahadat.

Hikmah yang dapat diambil dari cerita diatas bahwa:

  1. Seringkali terjadi salah memahami kata-kata orang lain. Dalam cerita diatas para santri salah memahami kata-kata gurunya
  2. Jangan melupakan jasa orang lain meskipun itu bukan seiman dengan kita

Seorang murid harus taat dan memuliakan gurunya